Minggu, 10 Oktober 2010


HURUF JAWA / TULISAN JAWA


Cara untuk mengetahui kehidupan atau sejarah di masa lampau, salah satunya adalah menggunakan tulisan kuno / tulisan zaman dahulu.
Tulisan zaman dahulu hingga sampai sekarang fungsinya tidak akan pernah berubah, yaitu untuk saling berkomunikasi antar sesamanya dan tentunya dengan tata cara serta intonasi suara yang berbeda-beda.
Seperti dengan halnya bangsa – bangsa yang tinggi tingkat kebudayaannya dan memiliki abjad sendiri seperti Yunani (alphabet), Aztec, Mesir ( hyerogliph ), China dan Thailand, orang Jawa juga mempunyai tulisan tersendiri yang disebut dengan TULISAN JAWA / HURUF JAWA dan lebih dikenal dengan HONOCOROKO.
Ini juga memberikan arti bahwa suku Jawa jika dilihat dari peradaban bangsa – bangsa maju lainnya,maka suku Jawa termasuk ke dalam suku bangsa yang maju.
Dikisahkan bahwa Aji Saka menyusun abjad Jawa untuk menggambarkan kedua abdinya yang saling bertengkar, keduanya sama kesaktiannya, dan akhirnya keduanya menemui ajalnya.

Cerita di balik Abjad Jawa adalah sebagai berikut :

HANACARAKA : ada utusan
DATASAWALA : saling bertengkar
PADHAJAYANYA : sama kesaktiannya
MAGABATHANGA : meninggal/ mati semua

Uraian tentang pemikiran filsafat baik dalam “ngudi kasampurnan” maupun dalam “ngudi kawicaksanan” akan mempergunakan ke 5 huruf pertama dari abjad jawa : HANACARAKA.
Secara singkat:

HA = H = Hurip / hidup suatu sifat dzat Yang Maha Esa
NA = ana = ada
Ada semesta dan alam semesta
CARAKA = utusan – tulisan
Ca = c = cipta ; pikir /thinking
Ra = r = rasa ; perasaan / feeling
Ka = k = karsa = kehendak / willing

Itulah sedikit tentang Bahasa Darah Jawa yang mempunyai sangat banyak filsafah, dan juga sebagai bukti akan tingginya tingkat kebudayan suku Jawa.